SAHABATI


SAHABATI

I
sahabati,
tadi pagi sempat terdengar ada beberapa kembang di samping dalem yang menangis
yang sebelumnya kembang-kembang  itu hanya terdiam demi kehilanganmu
beberapa hari lalu saat kami akan berangkat, mereka itu hanya diam memandang
tak berucap apapun
tak melambai walau sedikitpun
tak berteriak ingin ikut serta
tau pun mengejar sembari berharap bisa mengantarkanmu

II
sahabati,
saat rindu sudah tak tertahan
rasanya -bagikupun- tlah terlampau pantas untuk mereka itu menangis sejadi-jadinya
sebab si cantik yang biasa menyapa mereka sudah tiada lagi
yang berlalu sembari menebar senyum
yang tertawa sambil bertingkah lucu
yang melentikkan alis menyimak dawuh asatidz
yang membuka lembaran syair
tau pun yang sungkuk-sungkuk pada alim-alim
yang selalu membuat kembang-kembang itu tersipu kagum tak bisa lagi mereka lihat

III
sahabati,
tahukah dirimu jika segala sesuatu slalu berdzikir mendoakan kita?
para santri yang bermandi peluh, menahan rindu, dan belajar menyembunyikan rasa sakit demi mengais ceceran ilmu agama
merekapun kan tetap berdzikir mendoa sembari mengingatmu dan kan slalu saja mengingatmu
lajur lantai ataupun undakan tangga asrama itu,
pagar tua,
juga kamar-kamar berjejer,
genting-genting yang selalu mengawasi,
tiang-tiang yang slalu menjaga,
slimut halus yang memeluk manja, atau pun lampu-lampu bersinar yang membagi cahaya
mereka semua melukiskan kisahmu di sini, sahabati
mengukirnya baik-baik dengan ukiran terbaik dan terindah
dengan roman yang begitu syahdu
sebagai persaksian dan pengakuan bahwa dirimu memanglah pantas sebagai syahidah

IV
sahabati,
beberapa hari lalu kukirimkan pesan untukmu
yang mungkin saja tak sempat kau baca
kusampaikan agar menunda katupmu dan tetap mekarlah untuk kami
namun kusadari benar bahwa yang menuliskan roman ini bukanlah kami, melainkan kekasih yang sudah teramat merindu untuk bertemu denganmu
lalu dirimu pun memilih untuk mekar untuk-Nya bukan untuk kami
tak apa,
sebab yang terbaik adalah yang terpilih oleh-Nya
mekarmu di sana cukuplah sebagai pengantar surat cinta untuk kami
yang bertahun bersama membisikkan doa-doa pengharapan pada-Nya
dan dirimu kini tlah bisa bersanding mendahului kami
semoga bahagia

_____________________
sampaikan pula surat cinta-ku juga sahabat-sahabat  yang lain untuk-Nya
untukmu, alfatihah ...

Comments