Khodam dari Guci Emas

Khodam dari Guci Emas Rado Satriya Putra Rado mengusap keringat di dahinya sambil membersihkan gudang pesantren. Sebagai hukuman karena terlambat mengikuti pengajian subuh, ia ditugaskan membersihkan gudang yang sudah bertahun-tahun tidak tersentuh. Di antara tumpukan barang usang, sesuatu menarik perhatiannya – sebuah guci emas kecil yang tertutup debu. "Subhanallah, sepertinya antik," gumamnya sambil mengambil guci tersebut. Saat ia mengusap debu yang menempel, tiba-tiba asap kebiruan keluar dari mulut guci. Asap itu perlahan membentuk sosok tinggi besar. "Assalamu'alaikum, wahai tuanku yang baru," sapa sosok itu sambil membungkuk. Rado terkejut hingga terduduk. "Wa-wa'alaikumsalam," jawabnya terbata-bata. "Saya adalah Shohib, jin yang ditugaskan menjaga guci ini. Siapapun yang menemukan dan membersihkan guci ini akan menjadi tuan saya," jelasnya. "Tapi... tapi saya hanya santri biasa," kata Rado masih tida...