Melodi Cinta dalam Senja Pesantren

Melodi Cinta dalam Senja Pesantren Moh. Kholil Mughofar Senja menyisir lembut pucuk-pucuk pohon yang menaungi Pesantren Darussalam. Angin semilir membawa aroma khas kitab-kitab kuning yang tersusun rapi di perpustakaan pesantren. Di teras rumahnya yang berarsitektur Jawa, Kyai Harun As-Syarofi duduk termenung. Tasbeeh kayu di tangannya bergerak perlahan, seirama dengan doanya yang tak bersuara. Usia senja telah mengunjunginya. Enam puluh lima tahun dihabiskan untuk mengabdi pada ilmu dan santri-santrinya. Pesantren Darussalam yang dibangunnya dari nol kini menjadi salah satu pesantren terkemuka di Jawa Timur. Namun ada satu hal yang masih mengganjal di hatinya: masa depan putra semata wayangnya, Ahmad Fauzan. Fauzan, lulusan Universitas Al-Azhar Kairo, kini menjabat sebagai wakil pengasuh pesantren. Pemuda berusia tiga puluh tahun itu memiliki wawasan yang luas, hafal Al-Quran, dan ahli dalam ilmu nahwu dan fiqih. Para santri menyukainya karena cara mengajarnya yang menyena...