Pertarungan Titan di Tengah Banjir Bojonegoro

Pertarungan Titan di Tengah Banjir Bojonegoro Alif Nur Afrizal Hujan telah mengguyur Bojonegoro tanpa henti selama tiga hari. Sungai Bengawan Solo yang biasanya tenang kini meluap ganas, menelan jalan-jalan, rumah penduduk, dan sawah-sawah yang baru saja menguning. Banjir terburuk dalam sejarah kota ini membuat ribuan warga mengungsi ke tempat yang lebih tinggi. Pak Yanto, kepala desa Kanor, menghela napas panjang sambil memandang hamparan air coklat yang menenggelamkan desanya. Dari bukit tempat pengungsian, pemandangan kota Bojonegoro yang biasanya dipenuhi aktivitas kini berubah menjadi lautan keruh dengan atap-atap rumah menyembul di permukaannya. "Sudah tiga hari, tapi hujan belum juga reda," keluhnya pada Camat yang baru saja mengunjungi lokasi pengungsian. Tepat saat itu, tanah di bawah kaki mereka bergetar. Awalnya hanya getaran kecil, namun perlahan intensitasnya meningkat hingga membuat beberapa tenda pengungsian roboh. "Gempa?" tanya sal...