ORET-ORET

Oret-oret

By: Phangeran Walang 


“Dingin sekali ya
Wuus Wuuus

Nampak beberapa anak
Sedang asyik sepertinya
Di emperan ndalem pak yai
Berjejer-jejer
Bersandar
Bersimpuh
Berbaring
Berselonjor kaki

Memangku kitab putih
Membuat beberapa coretan
Dengan huruf pegon
Semakin cepat dan cepat
Lalu mulai ada satu dua yang terpejam
Aaaah itu biasa

Semakin dingin sajaJalan gontai ambil jaket
Yang hitam
Lalu mencari tiang untuk sandaran
Raih kitab dan coret2 lagi
Saat melirik
Oh dua tiga teman tlah diam
Namun yang di seberang ramai sekali
Suara kemeresek dan kunyahan
Sampai satirnya bergetar
(Ngaji atau tawuran mbak?)
Aaaah santri kok

Yang di sana2 sudah hening
Tadarus terhenti sbb hujan tadi siang
Dan malam ini memang benar2 dingin
Jaketku percuma
Meringkukpun tak terasa
Berbantal tangan
Sambil memejamkan mata
Kata pak yai tidurpun tak apa
Asal berbaur dengan yg ngaji
Barokah absen kang?
Nggeeeeh”


(Nglantur ... Mari mlungker langsung ndadak tangi. Nang mburi cah wedok2 njerit ... Ruh penampakan kebangkitan genderuo. Beruntungnyaaaa  yohohoho)

Comments