Butiran Embun Air Mata
Oleh: Phangeran Walang
PP. Adnan Al Charish, 25-06-2012
Butir demi butir embun jatuh menetes membasahi kelopakmu yang tlah mengatup itu
Meski harumnya masih bisa kami hirup,
Tetap saja tak sempurna jikalau mahkotamu tak terlihat mata
Sudah ribuan kali kami menengok ke arah taman
Berharap temukan dirimu mekar kembali,
Takdir memang demikian ...
Tumbuh semerbak kemudian layu
Namun kami pun juga yakin ,,,
Bahwa sahabat adalah yang slalu di hati
Dalam duka juga gembira
Dalam tangis ataupun tawa
Dan waktuterus mengalir hingga kini kami bersedih kembali
Merindukan pesona surgawimu
Sang mahkota bunga tercantik
Berharap kembali mekar agar tak ada lagi embun tangis yang jatuh
Bunga yang tlah mengatup memang tak kan pernah kembali sampai kapanpun
Ia tak kan menghias taman lagi,
Selesai
Kecuali berganti dengan bunga-bunga yang baru
Meski tak sepenuhnya bisa mengobati rindu yang menggebu
Oleh: Phangeran Walang
PP. Adnan Al Charish, 25-06-2012
Meski harumnya masih bisa kami hirup,
Tetap saja tak sempurna jikalau mahkotamu tak terlihat mata
Sudah ribuan kali kami menengok ke arah taman
Berharap temukan dirimu mekar kembali,
Takdir memang demikian ...
Tumbuh semerbak kemudian layu
Namun kami pun juga yakin ,,,
Bahwa sahabat adalah yang slalu di hati
Dalam duka juga gembira
Dalam tangis ataupun tawa
Dan waktuterus mengalir hingga kini kami bersedih kembali
Merindukan pesona surgawimu
Sang mahkota bunga tercantik
Berharap kembali mekar agar tak ada lagi embun tangis yang jatuh
Bunga yang tlah mengatup memang tak kan pernah kembali sampai kapanpun
Ia tak kan menghias taman lagi,
Selesai
Kecuali berganti dengan bunga-bunga yang baru
Meski tak sepenuhnya bisa mengobati rindu yang menggebu
Comments