Dua Puluh Empat Jam


Oleh : fitri
...............................................

Menjadi santri adalah keinginanku sejak MTs. yaaahhh walaupun sempet dilema juga. karena, aku dan temen2 MTs hobby banget ngelakui hal *yang aku kira* gak bakalan bisa dilakuin di pondok. pernah juga kepikiran kalau aku mondok karir ku bakalan terhenti >,< *karir apaan cobak*. tapi akhirnya dengan dorongan segenap keluarga aku positif mondok.

Sebelum menetapkan tnggal pemberangkatan, aku sudah terlebih dahulu masuk sekolah formal. sekolah yang aku maksut ini satu yayasan dg pondok tujuanku. selama seminggu aku bajak sekolah. dan selama itu pula bapak selalu menenyakan kapan berangkatku. aku benar-benar tidak bisa menjawab pertanyaan itu. sangat bingung. yaaahhh... pokoknya aku labil banget deh. akupun mulai merenung.

Tanggal 24 agustus 2012 tepatnya. ahad sore itu aku berencana meluncur menuju pondok yang belum ku tahu kasak kusuknya. dasarrr!! entah kenapa aku tertarik memilih pondok al.charish yang belum familiar itu. bapak pun tidak tahu banyak tentang pndok itu. yang ku tahu hanya sebatas profil pondok yang di kenalkan saat MOSB lalu.
mungkin ini juga di rasakan oleh sejuta calon santri yang akan beranjak dari rumahnya. sungguh dahsyat rasanya. hatiku senang tk terkira karena sebentar lagi keinginanku terpenuhi. tapi dada ku sesak, mataku sembab, hidungku buntu, menatap wajah bapak ibuk mas dan mbak yang akan aku tinggal. waahhhh.. rasanya seperti aku tidak akan bisa pulang lagi. akupun mewek. namun mereka hanya menanggapi dengan senyuman sayang mereka. hufh. *gak kayak di film film deh*
setelah ber mewek ria, bapak pun mengantarkanku.

Sampai di pondok aku gk tahu harus ngelakuin apa. aku ataupun bapak tidak tahu dalem romo yai yang mana. bapak tak tega memarahiku atas kelalaianku ttg hal ini. dan akhirnya menghampiri satu rumah. seseorang keluar dari rumah yang akhirnya kini ku kenal sebagai dalem sepuh. seseorang tersebut mempersilahkan kami. waaahhhh... setelah itu kami dihadapkan pak yai zuhri. iya aku tahu nama beliau. karena beliau dan bapak berkenalan. xD

Seorang santri putri yang tadi menyuguhkan minuman diminta mengantarku ke kamar oleh bunyai.  aku bersalaman dg bapak dan kami pun berpisah. memasuki asrama! *gila.... ini pondok ato apaaa??? sepi banget* hanya ada 2 orng ketika itu. untungnya mbak yang tadi, menjawab kebingunganku "lagi liburan dek. jadi yo sepi ngenee" *oalah* ku hanya tersenyum.
aku diajak masuk ke kamar pengurus dulu sampai anak-anak yang lain kembali ke pndok.

Saat itu tak ada secuil pun kesedihan di hatiku. aku seneng kelewat batas. aku keluar dari kamar dan dengan berlari2 kecil ku kelilingi asrama berlantai merah itu. masuk jeding. kamar terbuka. diniyahhh... sendirian berkeliling dan capek. heheheee... selesai sholat maghrib aku ngampeng di pintu kamar ku sendiri. aku menolak berlama lama di kamar pengurus. aku ingin segera ke kamar ku sendiri. tak lama mengampeng, seseorang tersenyum padaku. aku pun membalasnya. namun dia tak menyapaku. so, aku juga gak beraniii .... xD.

Karena bosan sendirian, ku kumpulkan keberanian dan menyapa anak tadi. waahhh... trnyata dia seangkatanku. saat detik itu pun aku putuskan dia adalah teman pertamaku. namanya malicha. dia lucuuuu.... selain lucu dia juga sabar menghadapi ke'gj'anku. malam pertama ku di pondok, dia mengajakku tidur di kamarnya. aku tidak yakin bisa tidur dini malam itu. aku dengar dia mendendangkan lagu sembari berbaring di sampingku. aku menoleh. diapun juga. *hadew. koyok opo ae* entah bagaimana akhrinya dia cerita ttg kpop. \^0^/ dengan super semangat aku pun berbagi cerita MTs ku yang semua adalah tentang kpop. cerita terus mengalirrr. saking senengnya aku mengambil tumpukan lirik lagu korea yang secara sembunyi2 aku bawa. hahaa.. malam itu pun kami berakhir dg nyanyi korea.

Pagi datang. kami berngkat sekolah bersama. siang datang. kami pulang sekolah bersama *hadew*. sore datang. mataku tertarik pada 2 anak asing yang sedang bercanda. aku menghampiri malicha di kamarnya. dia mengajakku berkenalan dengan 'teman' katanya. mereka berdua yg kini juga menjadi besplenku. rina dan aing.

Berikut penampakan2 mereka sekaligus .... minus maleha. maap ..... 

Dari kiri : aing & rina

Ini saya dan si khoir. kembar? nanti tak ceritakan.

aku langsung bisa akrab dengan mereka. bercanda bersama. cerita2 masa lalu. asiiikkk pokoknya. aku masih ingat bagaimana senangnya aku saat itu. hari berikutnya aku kenal lagi satu anak. anak ini wajahnya sangat familiar. aku yakin pernah bertemu sebelumnya. dia mengaku namanya khoir. tanpa pikir panjang aku pun percaya. kita pun langsung akrab. untuk selanjutnya, banyak yang mengatakan aku dab khoir kembar ^^. tiap malam kami pasti selalu terisi canda tawa, maklum belum ada kegiatan. rinay yang super duper usil, aing yang tawanya serenyah Q-tello, khoir yang agak pendiam namun punya bakat melawak, vika yang periang, mudah yang tuma'ninah (^,^)malicha yanga wadaw. jail gila!! *waaahhhh mosok tk sebuto semua nu?* kita serasa udah jadi besplend. mereka yang membuat aku bisa bertahan hidup *lol*

7 hari aku lalui tanpa kesedihan. selama itu mbak ku tiap hari nyambangin aku.

Siang tadi sepulang sekolah saat mbak ku untuk kesekian kalinya berkunjung, aku merasa sedih banget. tiba-tiba aku gak kerasan. pngen pulang. aku belum bisa menerima kedatangan orang2 yang sebanyak itu. mulai bangun tidurku sampai kembali tidur lagi tak semenitpun ku lalui dengan suasana yang tenang. semua serba rame. antri. macet. kroyok an. aku sedih. benci dengan keadaan ini. bahkan mereka teman2 seperjuanganku pun tak mampu menghiburku. saat diniyah untuk pertama kalinya. aku yang dulunya selalu di beri tempat depan guru kini mndapat tmpat duduk belakang. hal itu sangat sulit ku trima. gak bisa nyuci karena selalu gak berani nyelak mbk mbk. aku benar-benar benci dengan keadaan ini!!*dasar. tinggi hati banget*

Hari ke 12 mbak ku nyambang lagi. aku ditemani aing menemui mbk ku di depan pndok. sambanganku gak lama. beberapa menit saja dan mbk ku pulang. entah kenapa. melihat kendaraan berlalu lalang tiba2 air mataku mengalir begitu saja. aing pun bingung. aku diajaknya kembali masuk. namun, aku berhenti di jemuran. terduduk lesu. nangis sejadi-jadinya. aku gak nyangka bakal se'histeris' ini. aku nangis terlalu kencang. entah percaya ato gak. seisi pondok. semua keluar berlarian menuju jemuran. waaaaaaaa*isin akuuuuu* mereka kira ada suatu apa sampai nangis kayak gitu. aing hanya mnjwab mereka yang dtang kalau aku gung kerasan. waaaahhhh... cukup lama untuk akhirnya aku bisa diam dari tangisku. aku terseret2 menuju kamar. di kamar aku berbaring *mlungker* jidatku super duper panas. aku sakiittt....

Karena sakit itu aku tidak masuk sekolah. aku pun mengirim pesan ke rumah lewat hp pengurus. siangnya mas ku menjemputku. sowan dalem di anter malicha. setelah selesai aku langsung pulang. dirumah berulang kali aku meyakinkan orangtua untuk memboyongkan aku. aku gak pengen mondok. aku benci keadaan di sana. aku nangis terus. aku tidak ingin berusaha bertahan. waaah waaahh saat itu aku benar2 putus asa.

3 hari dirumah. bapak menyuruhku balik. ibu pun memberi pengertian padaku. hal yang ku alami ini sudah biasa. hampir semua sntri bermula seperti aku. entah kenapa. hari ke tiga itupun aku kembali. saat anak2 sekolah. aku kembali lagi di pondok yang sepi. yang akhirnya sampai kini aku rindukan. 

Siang nya aku mendapat kabar gembira. aku naik kelas satu. entah peringkat berapa dalam tes aku gak begitu perduli. hal ini membuatku percaya diri lagi untuk tetap lanjut di pondok ini. aku semangat lagi. namun, hal itu tak semudah yang kukira. banyak mbak2 yang belum bisa menerima anak baru yang lngsung masuk kelas 1. aku dan 5 anak lainnya pun berkonsultasi dg roisah. namun tetap saja diantara kami ada yang tidak berani. aku dengan keegoisanku pun berkata pada salah satu diantara mereka. "aku tetep ape langsung nk kls 1". setelah lama mereka mengumpulkan keberanian. akhrnya kita ber6 diterima di kelas itu. 


Untuk selanjutnya, aku sangat happy di pondok. semua terasa mudah. semua aku lakukan bersama sahabat2ku. 
aku masih ingat. tahun 2014 saat aku menginjak 2 aly formal. kami membentuk persahabatan formal juga*apaan?* kami menamainya 24jam. trdiri dari 16santri putri dan 8putra. sungguh klop persahabatan ini. banyak yang iri dengan kekompakan kami.

Saat lomba akhir sannah, 16putri ini berencana membuat pertunjukan. yaaakkkk. aku sangat senang moment itu. pulang sekolah latihan di diniyah selatan. 'korban iklan' itu judul pentas kami. luar biasaaaa.... make fun lah ... semua tertawa begitu melihat tampilan kami. dan kami pun menjadi pemenang pertama. waaaahhhh sangat menyenangkan. hadiah mie sekerdus *karena adah e kerdus xD*. menit2 sisa malam muwadda'ah kami habiskan di depan diniyah. karena malam itu juga bertepatan dg ultah salah satu diantara kami. kami putuskan untuk membuat semua mie trsbut. menaruhnya di nampan besar. memakannya dengan muluk *tnpa sendok*. hal yang sangat berkenang. belum puas. sebagian dari kami tidur didepan diniyah dengan alas tikar seadanya. sumpeh. gak punya rasa takut. namun. sumpeh juga. ini hal yang tak mudah dilupakan. tidur dibawah ribuan bintang. disamping pohon blimbing wuluh. tidur tnpa tertata. super asik. baru jam 3 kami sudah kukut satu persatu. kami kedinginan. hahahaaaaa.. rasain!

Pernah juga tnpa sengaja aku diikutkan FMP3. sangat bangga rasanya. walaupun kenyataannya belum bisa baca kitab, belum bisa ber.argumen, belum berani unjuk gigi, tapi gak papa. sekedar di ikutkan aku sudah saaaangat berterima kasih. bisa terbang ke kediri. ngrasain hidup di pondok lain. waahh.. istimewa!! 

Benar2 hal yang luar biasa mondok di sini. menginjak kelas imrithi. semester kedua aku mulai merasakan beratnya hafalan. di sekolah formal, saat itu juga lagi musim2nya les. setiap hari rasanya capeekk terus. tapi, aku tidak mau menelantarkan imrithiku. pokoknya harus khatam!! itu ambisiku. pernah, ketika try out, karena capek mikir dan gak nemu2 jawaban. aku nglalar imrithiku. yahhh... berani2 nyaa... di kertas soal aku tulis semua bait nadhom yang akan aku setorkan sore nanti. untung gak ketahuan pengawas. pada tahun itu juga aku mulai gabung dengan khadam2.  pagi pagi setelah ngaji. ibuk hid nimbali aku. beliau mempersilahkan aku jika ingin bantu2 dalem. waahhh. luar biasa lagi. heheheeee... kehidupanku menjadi khadampun begitu indah. mulai dari tukang nyuci,nyetrika,asisten masak,penjaga kantin,asisten momong. semua hal itu pernah aku icip i sebentar2. semoga barokah. ^,^

Namun. Aahhh... sayang sekali, waktu berjalan begitu cepat. 4tahun mondokku tiba2 saja serasa sekejab. siang itu, saat akhir sannah 2016, aku menyiapkan diri untuk CCA. tiba2 saja mbk pengurus manggil aku. katanya ada sms dari rumah. mengejutkan sekali!! di layar hp tersebut tertulis "fit, sampean ape di boyongno" DEEKkk!! kontan mataku berair. apa maksutnya??? belum sempat aku membalas, para ustadz sudah rawuh dan CCA pun dimulai. aku lupakan sejenak masalah tadi.

*****

Pagi itu tiba2 saja ibuk hid nimbali aku. beliau bercerita banyak. dan lalu menanyaiku apakah liburan kali ini tetap di pondok. aku hanya tersenyum. lalu beliau bercerita tentang ta'alluq nya pak yai mudzakkir pada yai beliau. bagaimana pengabdian beliau yang sangat luar biasa tersebut. tanpa ku sangka beliau berpesan "nk iso ojo sampek boyong sek. katam o diniyah mu. ta'alluq e mbi guru, masyayekh di tenanan i." DEKKK kenapa beliau mengerti perasaanku??. yahh... beliau pastinya mengerti banyak hal lah.

Akhirnya liburan saat itu aku pulang. dirumah banyak kenyataan yang mengharuskan aku untuk boyong. namun, aku masih tidak bisa menerima. aku tetep ngotot untuk balik. 3 hari dirumah aku langsung maksa untuk balik. aku sangat berterima kasih pada kedua orangtuaku karena Alhamdulillah aku masih bisa ikut puasaan di pondok.

21 hari ikut ngaji kilatan, besoknya masku langsung jemput aku. waahh. sungkan pulang terus. gak enak juga sama temen2 khadam. sampai dirumah, baik mbak maupun mas mencoba memberikan aku pengertian. "boyong saja fit. bapak ibuk sudah payah bekerja. beliau sudah sepuh. sebentar lagi aku dan mbakmu juga harus pindah. sekarang saatnya kamu yang membantu mereka" kata masku. aku terasa terpukul. kutinggal kekamar. aku bertanya2 pada diriku sendiri. "egoiskah aku bila tetap ngotot nerusin mondok?" "ataukah. ini malah hal yang harus aku tangguhkan agar bisa sukses mondok?" jujur, aku takut menyakiti perasaan orangtuaku. namun, aku belum siap jika harus boyong. apa yang sudah aku dapat dari mondok?? baru secuil dan sangat-sangatlah kurang untukku. waktu waktu itu sangat sulit. 

Hari raya ke7 teman-teman 24jam mengadakan reuni sekalian riyayan. tempatnya di balen, kediaman khoir. aku menyempatkan untuk hadir. aku pikir ini terakhir kalinya aku berkumpul dengan mereka. namun naas. yang hadir hanya 4 butir*emang beras?* aing, rinay, rima dan aku. yaaahhhh.... gak serame perkiraanku deh. oke gapapa. bisa kumpul dimurah khoir aku sudah sangat senang. kami lakukan banyak hal bersama dan pastinya juga tak terlupakan.


Siang itu sepulangnya dari rumah khoir, aku main ke pondok meminta pertimbangan ibuk hid dan abah zuhri. tak terbendung air mataku bahkan di hadapan beliau2. dengan bijaknya, ibuk hid menyarankan agar aku tetap melanjutkan diniyahku. sekalipun itu dengan bajak. setelah mengatakan semua nya. aku diminta untuk pulang. karena waktu itu sudah sore. akupun pamit.

Di rumah aku masih dengan mata sembabku. aku pun mngatakan kalau masih ingin nerus kan mondok.*benar2 keras kepala yakk* jika memang harus boyong, aku akan bajak diniyah. aku bercerita apa yang tadi aku bicarakan dengan masyayekh. bapak ibuk hanya diam. besoknya, pagi2 mas ku memanggilku dan menasehatiku "kalau kamu pengen manut bu nyai berari kamu yo bajak. tapi kamu juga harus perhatikan perasaan bapak ibuk. saat mereka membutuhkan, kamu harus ada. kalu bisa, bagi waktumu sama persis antara dipondok dan dirumah. tapi semua keputusan tetep ada ditangan bapak. itu hanya saran dariku". berminggu2 aku menunggu keputusan bapak ibuk ku. 3hari menjelang haul ibu zulaikho' bapak ibukku nyowankan aku boyong. aku menunggu dengan gelisah di rumah. sepulangnya mereka. Alhamdulillah izin bajak pun turun padaku. bapak dan ibuk mengizinkan aku tetap lanjut diniyah. mengingat diniyah dimulai jam 8malam smpai 10malam. mereka pun dg ikhlas membiarkan aku nginep di pondok. untuk menjamin keamananku. kata masku beberapa hari setelahnya " anggap saja ini tabungan untuk bapak ibuk. sendirian ditinggal anaknya ngaji. kelak di akhirat pasti beliau mendapat gantinya. tapi, kamu harus benar2 menata niatmu. jangan sampai tidak murni tholabul ilmi" mbak ku menambahi "apalagi kalau sampi bertujuan agar ketemu DIA" *wadaw!! sensoorr* "iyaa iyaaa... doakan saja adikmu yang masih labil ini niatnya stabil dan murni untuk ngaji" ^^ subhanalloh. Alhamdulillah, diniyahku masih lanjut.

Dan disini aku baru merasakan apa itu perjuangan. awal2 aku bajak semangatku masih full. hujan deraspun aku berangkat. ini juga sebagai wujud syukurku pada-NYA telah meluruskan jalan ku*^^* . tapi baru semingguan rasanya sudah sangat berat untuk berangkat. aku mulai bimbang. ada yang mengatakan apa yang aku lakukan ini percuma "nek wes nek umah yo nek umah ae. senengmen riwa riwi" Ya Alloh... rasanya pengen mati aja. lalu apa yang harus aku lakukan??? *menyebalkan* akupun meminta kepastian pada masku benar tidaknya pilihan ini. kurang puas, aku bertanya pada ustadzku. Alhamdulillah, kemantapanpun aku dapat. sebulan setengah, semangat menyurut. waahhhh.... mungkin effect kelamaan dirumah. hafalan susah. susah banget. ketinggalan jauuuuhhh :((. yahhh. bagaimana tidak! waktu luangku dirumah aku gunakan hanya untuk bermain Hp, menghafalkan llirik lagu korea*kembali kewaktu MTs ^^ buahagia*, menonton film, lihat video oppadeul exo*-_- pliss deh fit*ahh tidak ada yang berguna. aku sadar akan hal itu. tapi masih tetep aku nikmatin*payah*. pernah juga saat diniyah ada soal tentang kendala dan kesulitan hafalan alfiyah. asal asal an aku jawab saja karena lafadz yang sulit. iya, itu memang salah satu faktor aku kesulitan. tapi sebenarnya faktor utama dari diriku sendiri. MALES. Ya. itu dia. tapi kalau aku jawab seperti itu kan kurang etis :3.


Alhamdulillah sampai saat ini *semoga sampai tahun2 berikutnya* aku masih bajak diniyah^^. masih bisa setoran alfiyah. namun, juga masih MALES menghafal.*gila, yang kayak gini juga aku pelihara* 

Ini ceritaku... mana ceritamu??

Comments