Mendayu-sayu


Assalamualaukum, wr, wb.

Selamat pagi dan teriring doa barokah semoga terlimpahkan untuk kita semua. amin....
Berikut adalah kompilasi beberapa puisi pilihan karya para santri untuk label PUISI CINTA & PUISI SEDIH :
--------------------------------------
--------------------------------------

(1)
GELOMBANG SUARA HATI
Karya: hammar'92

Masih saja aku tertegun
setiap kali kuruntuti beberapa untaian kata
yang terukir di sana
Yang merajut menjadi beberapa buah puisi indah
Meski tak sepenuhnya kufahami

Akupun masih saja terpana
Bagaimana bisa ratusan syair dalam lembaran itu tergubah oleh ratapan kesedihan
Ketakjuban
Kerinduan
Dan penyesalan?
Apa benar tinta yang dipakainya adalah rembesan cinta yang mulai menetes dari hati?

--------------------------------



(2)
“Hai Sahabatku”
Oleh: Park_Min_You_Chyeecha

Kuakui…
Hidupku banyak berubah
Sejak ku bertemu denganmu
Darimu aku belajar arti  dari sebuah persahabatan
Dan betapa berharganya itu

Bagiku, menyayangi teman bukan berarti memanjakan mereka
Jika mereka salah sudah sepantasnya kan tuk kuingatkan…
Walau itu membuat mereka marah
Karena aku mengerti,
Persahabatan tidak hanya sehari dua hari.
Tapi, untuk selamanya.

**********

Di mana ada kamu
Di situ ada aku
Aku mendampingimu
Seperti geraknya langit nan biru
Bila kau terkena terik panas
Ku kan jadi bayang redupmu

Pada musim semi yang kesepian
Ku kan jadi bayanganmu
Bila kau sedang gelisah
ku akan menghiburmu
Kau masuk dalam hidupku
Aku belajar hidup kembali
Kau tebarkan jala kebahagiaan hatiku
Aku kehilangan sesuatu,
dan mendapatkan semuanya

Waktu mataku terbuka dan terpejam
Hanya kau yang selalu terlihat

SAHABAT-ku…
Karena kau sangat berarti bagiku.

***************


(3)
“Sahabat”
oleh: Laila Arsent

Biarkan aku bahagia saat kau juga bahagia
Biarkan aku tersenyum saat aku ada disampingmu
Dan biarkan aku menangis
Di saat kau pergi

Langkah kakimu
Perlahan menjauh dariku
Lambaian tangan itu…
Menandakan selamat tinggal untukku
Butiran air mata yang jatuh
mengiringi kepergianmu

Saat semuanya telah berlalu
Butiran air mata bening ini
menetes
Mengingat masa indah ini
Dan berusaha tersenyum tanpa hadirnya dirimu
Membayangkan dengan sahabat yang kini hilang

Dan aku berusaha tersenyum ditengah kepedihan ini
Aku berusaha tegar dalam hidup ini
Aku berusaha meski tanpa sahabat
Karena aku yakin dia akan kembali

My best friends, your is the best in my heart.
Always smile for you

***************



(4)
“Layunya Sang Bunga”
Oleh: Hammar’92

Tidakkah engkau lihat
bunga-bunga sama bermekaran tadi malam?
Mengapa engkau malah tertunduk sendirian di sana?
Salahkah kami padamu
lantaran tak dapat berbuat apa-apa?
Maaf,
Kami hanya bisa mendoakanmu dari sini
Tapi, tanpa ada air mata
Sebab tak ada lagi yang boleh menangis
Tidak pula dirimu.

Meski kami hanya mendengarkisah-kisahmu
dari sela-sela senda gurau beberapa kawan
Tapi kami yakin,
Engkau adalah bunga yang indah

Sudah terlalu banyak bunga yang layu,
Hujan sepanjang tahun ini membuat kami sedih
kami sudah terlalu rindu
untuk kembali menghirup wangi dari bunga terbaik
Serta dari putik-putik lainnya
Meskipun,
Mungkin saja tak seharum dirimu.

***************



(5)
“Jalan Baruku”
Oleh: Khaima Tsalis

Aku masih disini
Di depan kaca kehidupan
Merenungi kisah yang telah usai

Kemarin, ku masih bersama kalian
Berbaur bersama kebahagiaan
Berhias senyum keceriaan
Tersirami cinta dan kasih sayang

Hari kemarin t’lah lenyap
Terlewatkan malam yamg senyap
Terhapuskan waktu yang merayap

Kini aku disini
Bersama wajah yang berbeda
Menulis kisah baru yang kan berbeda
Berjalan bersamamu, dia dan mereka
Berusaha untuk menjadi kita.

***************
Getar hati dalam alunan puisi
Kupersembahkan untuk dirimu seorang

****************



(6)
“Yang Tertinggal”
Oleh: Princess_Anisa

Hati bergetar
Termenung tersadar
Kepergian tinggalkan sejuta kenangan
Semua ini pernah kurasakan
Ya, Aku merasakan
betapa berat ditinggalkan seorang
yang selama ini jadi dambaan,
Panutan akan penuturan.

Mendungpun tak lekas pergi
Bersedih menanti
pengiringan menuju persinggahan terakhir
Merdunya lantunan ayat-ayat suci
nan berkumandang mendoakan
Menyertai kepergian
kekasih yang dinantikan para kekasih.

Tak terasa,
Butiran air mata menetes,
Datangkan kerindua
Tumbuhkan harapan-harapan
perjumpaan
Pada sang dambaan penyabar

...........................

Tertahan perasaan sayang
Terseka tangisan dalam cinta yang tercurahkan
Terampas kenyataan
Merayu saat tangismu
Memeluk saat manjamu
Tawa mungil yang selalu terngiang
Buat hati semakin bergetar

Perih terjauhkan
Damai yang tersayang
Bersemayam dalam keagungan
Bertaburan cahaya kerahmatan

Inikah jalan terjal yang ajarkan keikhlasan?

--------------------------------------
--------------------------------------

Comments