Spirit For Mbak-mbak


Oleh: Immeyra
“Semangat, menjadi semangat dan lebih bersemangat”

Hari Rabo adalah hari yang berkesan bagi santri putri. Mengapa? Sebab setiap selesai jama’ah ‘Ashar ada kegiatan yang hanya dilaksanakan di hari rabu. Pasti sudah pada tahu kan? Nah, fokkus banat. Kegiatan musyawaroh ini memberikan rasa tersendiri bagi mbak-mbak santri. Ada yang sedih, karena dengan adanya kegiatan ini mereka tidak bisa takror dan setoran pada mustahiq masing-masing , ada yang senang karena bisa ndondot di gota’an. Tapi, ada juga yang over semangat. Berangkat paling awal sambil membopong semua kitab yang ia punya . bahkan kitab tafsir-pun ia sertakan. haha
Tujuan mereka mengikuti  musyawaroh juga bermacam-macam loh:
Ada yang murni karena suka berdiskusi, ada yang karena selalu haus akan pengetahuan-pengetahuan baru, ada yang ingin sekedar ‘nyawang’ pak-pak perumus (Naaah), juga ada yang ingin balas dendam . *haha aseek … dan menurut saya, yang terakhir inilah yang paling seru. entah karena masalah apa, kadang mbak-mbak santri ingin mencoba menjatuhkan yang lain lewat forum ini. Kedengarannya memang jahat. Tapi hal tersebut ada positifnya loh kawan. Positif kalau ada dendam di antara kita. hh
Contohnya seperti mbak laela . ia slalu terlihat sibuk dengan kertas maqro’ dan kitab-kitabnya sejak hari pertama maqro’ dibagikan. Ia terus belajar dan belajar agar bisa lebih tahu dari teman-temannya yang lain. Apalagi kalau fokkus edisi akhir bulan. Mbak laela yang tidak pernah mau kalah ini dengan serius mencermati pertanyaan-pertanyaan  dari kelas 6 ibtida’ sampai 3 aly. Menyiapkan argumen pro sekaligus kontra dan mencari ta’bir yang tepat dari jawabannya . Jadi, di hari ‘H’nya dia sudah sangat siap. Kalau si rival pro, dengan lantang dan tegas laela menjawab sebaliknya. Akhirnya percekcokanpun terjadi. Dan dengan ta’birnya laela meng-kratak kratak kratak-kan mental si rival. *hahaha.  Kebiasaan mbak-mbak ini, kalau sudah ada yang pake’ ta’bir pasti yang lain langsung mlungker gak berani bantah. Entah ta’bir itu tepat atau tidak.
Naah, kalau semua bisa seperti mbak laela kan bagus, bisa tambah rajin membaca kitab dan musyawaroh semakin hidup. *boro-boro semuanya seperti laela, tokoh laela aja masih bayangan semu (untuk saat ini)*. Tapi, bagi saya tetep aja, yang membuat smangat adalah pak-pak perumusnya. Ehh… maksutnya intermezzo dari beliau-beliau itu loh. Menarik!! Kadang juga ada pertentangan di antara pak-pak sendiri. Dan cara beliau-beliau membalas argumen yang lain sangat mengena dan nyelekit di hati (saya). Banyak kan yang belum tahu bagaimana pak-pak kita itu salih berbantahan? Makanya ayo sama ikut musyawaroh.
Semangat yak buat mbak-mbak santri . yang belum pernah ikut musyawaroh jangan diam aja. Kalian harus bergerak. Kalian harus ikut. Kalau gak saat ini kapan lagi coba?? Gak ikut ngomong itu gak papa. Dengan hadirnya kalian di dalam majelis, itu sudah membuktikan kalau kalian punya tekad ingin memahami fiqh lebih dalam. Dan hal tersebut sudah merupakan nilai plus (+) untuk kalian.
Semoga hari Rabu-Rabu selanjutnya, musyawarohya lebih rame yakk. Yang belum ikut pada ikut. Yang sering ikut tetep ikut. Percekcokan sehat semakin sering terjadi dan kefahaman materi makin menyeluruh. (Dan pak-paknya juga semoga sering saling bentrok biar teman-teman bisa ter-motifasi untuk meniru strateginya. Haha (meniru segi positifnya) Aminn ,,,
Bagaimana mbak-mbak? Berani?

Comments