Surat Untuk Ibu


Oleh : Aya Shofiya

Bu. . .
Maaf. Aya belum bisa membalas pengorbanan2 njenengan. Padahal sudah beberapa tahun mondok, tapi aya belum bisa apa-apa.
Aya malu pada ibu.
Njenengan tentu telah sangat berharap.


Bu. . . maaf.
Aya di pondok terlalu sering jajan. Uang yg seharusnya buat beli kitab malah aya pakai untuk beli kaos baru di toko depan.
Habis murah-murah, bu. . .bagus-bagus cuma 17 ribuan. .
Njenengan mau aya belikan, juga? Hehe

Bu. . . maaf.
Kemaren aya nggak pulang padahal sudah lebih 45 hari.
Aya kena hukuman bu.
Tidak boleh pulang sampai 2 bulan. Soalnya terlalu jarang ikut ngaji abah. Tapi sekarang aya sudah sadar.
Aya janji akan berubah.
Aya akan rajin ikut pengaosan abah.

Bu. . . maaf.
Setoran alfiyah aya belum khatam. Padahal sudah hampir 2 tahun.
Imrithi dulu aya khatam 1 tahun.
Kata njenengan itu sudah bagus. . .
Padahal sekelas aya paling terakhir.
Aya akan lebih berusaha lagi,
Bu. . .
Insyaallah 2 bulan lagi khatam.

Bu. . .
kemaren bunyai nimbali aya.
Beliau menanyakan njenengan.
Katanya beliau kangen karena lama tidak bertemu kaleh njenengan.
Ibu masih sakit, ya?
Semoga cepat sembuh.
Aya juga kangen di sambang ibu lagi.
3 bulan ini kakak terus yg nyambang.

Bu. . . aya janji.
Aya akan berusaha untuk mewujudkan impian njenengan pada aya.
Menjadi hafidzoh al quran pertama di keluarga besar kita.
Minta doa njenengan.

bu. . .
aya masih ingin di sini.
Belum mau memikirkan yang lain.
Aya ingin menggapai impian ibu di sini.
Aya ingin menjadi orang hebat dari sini.
Boleh, kan bu?

"Allahumma inny as'aluka ilman nafi'a warizqon thoyyiba wa amalan sholiham maqbula"

Amien.

Comments