Ternyata Naruto Juga Anak Pesantren!



Para naruto lovers pasti sudah tahu bahwa anime naruto sudah hampir mencapai klimaks alias episode-episode terakhir. Namun sangat diyakini bahwa Masashi Kishimoto tidak akan membiarkan karyanya itu cepat selesai, jadi masih ada banyak episode yang akan terus diputar dalam film naruto tersebut.
Nah yang menariknya yaitu ditemukannya beberapa sistem sekolah ninja dalam film naruto tersebut terdapat kesamaan dengan sistem pendidikan pesantren atau pondok yang ada di Indonesia sob. 
Apa saja to?
Nah dalam sistem pesantren atau pondok terdapat kiyai sebagai orang teratas dalam kepengurusan pendidikan pesantren, lalu setelah itu ada ustadz atau ustadzah sebagai tenaga pengajar, lalu ada setelah itu ada ketua kompleks sebagai pemegang wewenang wilayah mukim santri di asrama, trus ada ketua pondok sebagai organisasi santri di pondok atau pesantren, lalu ada ketua kamar sebagai pemegang kendali anggota kamar dan kelompok diskusi santri kamar. 
Hem bagaimana dalam film naruto?
Ada Hokage yang setara dengan Abah Yai. Beliau orang yang paling dihormati dan berilmu tertinggi. PERSIS. Lalu ada jajaran penasihat desa yang kalau di pesantren kita mengenalnya sebagai masyayikh. Para kiyai besar namun tidak sebagai pemimpin tertinggi. Kemudian ada dewan guru ninja (sensei) setingkat chunin, kalau di pesantren ya asatidz yang telah dipilih abah yai untuk membantu dan menyaring para santri. Kemudian ada kelompok jounin. Ini namanya santri tingkat wustho dan aliyah yang kelak bakal jadi ustadz juga. Yang terakhir genin atau calon santri. Yakni tingkat paling bawah atau kelas persiapan. Ibtida' lah.
Nah kan .....

Nah dalam film naruto juga ada yang begituan kan sob, 
Saya ulangi ya .....
ada hokage sebagai pemegang utama kebijakan, terutama dalam hal pendidikan, ada guru-guru ninja yang bertugas untuk mendidik para generasi ninja atau sinobi kecil, ada guru pendamping untuk memaksimalkan bimbingan suatu kelompok didik ninja, selain itu ada juga ketua kelompok sinobi alias pemegang misi dalam suatu kelompok sinobi, dan juga ada juga sistem belajar atau berlatih bersama antar kelompok tim, yang dalam lingkungan pesantren dikenal dengan musyawarah kubro yakni musyawarah yang diikuti oleh setiap kompleks yang ada di lingkungan pesantren untuk belajar bersama dan saling tukar pemikiran, namun bedanya dalam film naruto latihan bersama digunakan untuk kenaikan tingkat atau menguju kemampuan ninjanya.
Dalam lingkungan pesantren juga ada yang namanya santri mengabdi terhadap masyarakat atau pengembanan misi tugas dari pondok, nah sedangkan dalam film naruto ni ada juga sob, yakni tugas yang disertai misi atau lebih dikenal dengan tugas pengembanan misi sekaligus uji nyata keahlian ninja para sinobi.
Nah dalam hal tersebut, ada sebuah tim yang di dampingi oleh seorang guru tingkat atas agar jika ada kesulitan bisa membantu tim yang sedang di dampingi sob, hemmm dala dunia tugas pesantren juga demikian sob, ada yang namanya PJKT yakni semacam pengurus yang berasal dari alumni yang berfungsi mengkomunikasikan, mengawasi para santri yang sedang bertugas di lingkungan masyarakat, termasuk pelanggaran atau keteledoran yang dilakukan oleh santri yang sedang bertugas tak luput dari monitoringnnya sob.



Yang terakhir ni sob, ada hal yang sangat mendasar dalam film naruto yang sama persis dengan hal yang ada di lingkungan pesantren sob, ada yang tau??? Nah hal mendasar yang sama itu adalah misi yang diemban oleh pesantren kemudian diberikan kepada santri yakni mengandung misi kemanusiaan dan perdamaian, nah dalam film naruto juga demikan sob, misi yang diemban oleh para sinobi adalah misi untuk kemanusiaan dan perdamaian.

Artikel ini dibuat hanya untuk hiburan semata, tidak bermaksud untuk membanding-bandingkan ataupun sara, hanya memang terdapat persamaan yang hampir mirip dengan sistem pesantren di Indonesia.

Comments