ODE BUAT BUNYAI MUNIR


Oleh : kang kholil

Tadi pagi aku berkunjung ke ndalemmu
dengan membawa perasaan entah apa
ingin menangis namun tk ada air mata
tak menangis ini hari berduka untuk melepas kepergian anda tadi malam hingga akhrnya hanya lantunan tahlil dan ayat-ayat suci yang dapat kupersembhkan untuk anda, moga anda berkenan


sering ku dengar cerita tentang anda
dari ibuku
salah satu santri kesayangn anda
tentng ketulusan dan kasih sayang
tentang petuah-petuah pada alumni
tentang kerinduan pada yang telah lebih dulu pergi
dan kini anda menyusul ke sana
ke tempt para pahlawan
meninggalkn kami para santrimu

pelataran ndalemmu dibanjiri air mata
beribu-ribu santri datang silih berganti
teriring lantunan tahlil dan tadarrus yang lebih terdengar seperti dengungan para lebah
tak hanya satu, namun ribuan semoga anda tenang di sana

tadi pagi kami ikut menyksikan kalau anda
wanita yang sholichah
kami yakin itu,
dan kami sksikan pula bahwa anda
adlah wanita yang baik lembut penuh kasih dan cinta
untuk kepergianmu kami lantangkan doa
pengantar
namun tanpa ada air mata,
kami bingung bunyai....
Antara menangis tapi tk bisa
namun kami tahu, ini adalah hari tuk
berduka.....

Selamat jalan bunyai
selamat bersua dengan kekasih yang slalu
kau rindukan dalam setiap hembus
nafasmu......



''Kendal, 5 februari 2013''

Comments