Setajam Pedang Zoro


Oleh : kang kholil

Otak atau akal manusia ibarat sebilah pedang.
Apakah ada yang pernah mendengar kalimat ini?
Sangatlah pas bila dikatakan demikian. Soalnya begini, ..... ehm. Kalau kita coba pilah maka akan kita simpulkan bahwa pedang itu ada 4 macam:


1. Pedang yang sangat tajam
2. Pedang yang sekedar tajam
3. Pedang yang tumpul
4. Dan Pedang yang patah atau rusak

Apa kesamaan antara empat macam pedang di atas? Ya. Semua sama-sama terbuat dari logam. Bagaimana dengan perbedaannya?
Letaknya ada pada pemeliharaan atau perawatan setiap pedang tersebut. Sebilah pedang akan sangat tajam bila terus diasah dan dirawat dengan baik sekali. Dia akan sekedar tajam bila hanya diasah sekedarnya. Akan tumpul bila dibiarkan saja Dan akan rusak bahkan patah bila terlalu lama tergeletak tanpa perhatian apapun. Logamnya akan berkarat dan keropos.
Dari bahan yang sama, dibuat dengan cara yang sama dan bahkan dengan bentuk yang sama. Namun ternyata akan berbeda bila perawatannya berbeda. Yang dirawat dengan sangat baik akan menjadi sangat tajam bahkan sampai bisa memotong baja seperti Wadou Ichimonji-nya Roronoa Zoro (???). Namun sebaliknya, ketika tidak pernah dirawat, dibiarkan saja sampai berkarat dan keropos, maka tidak hanya akan tumpul bahkan bisa-bisa pedang itu akan patah. Rusak. Tidak bisa dipakai untuk memotong apapun.

Nah ..... begitu juga dengan otak kita. Sebenarnya semua dibuat oleh sang kholiq dengan bahan dasar yang sama, dengan cara yang sama bahkan dengan bentuk dasar yang sama pula. Namun ternyata kita bisa melihat sendiri ... ada orang yang sangat cerdsa dalam kurung jenius seperti bapak teknologi kita beliau pak Habibie, ada yang sangat kreatif seperti Eiichiro Oda pencipta One Piece, dan ada yang luar biasa romantis seperti Kahlil Ghibran.

Namun disudut lainnya kita bisa dengan mudah menemukan bertumpuk-tumpuk nama orang yang mempunyai stempel BODOH. Bahkan sepertinya menemukan nama-nama semacam ini ibarat mengeruk pasir di hamparan padang pasir. Kari nyiduk ae wes.

Mengapa bisa demikian? Dianugerahi otak dengan komposisi yang sama namun ternyata yang nampak sangatlah berbeda.

Otak sangat tepat bila diibaratkan dengan sebilah pedang,. Bila dirawat dengan sangat baik, dilatih dengan baik maka kemampuannya akan sangat luar biasa. Sebuah buku setebal 500 halaman lebih bisa dihafal dengan sangat mudah hanya dalam waktu semalam. Bila terbiasa dipakai sekedarnya maka kemampuannya juga akan sekedarnya saja. Dan, bila dibiarkan saja, tak pernah dipakai atau dilatih sama sekali maka akan menjadi tumpul (si pemilik tempurung kepala yang menjadi wadah organ otak itu akan mendapat setempel O’ON).  Memang ada beberapa orang yang oleh sang kholiq dianugerahi otak yang terdapat kekurangan. Bila diibaratkan, dia diberi sebuah pedang yang telah berkarat dan cacat pula pembuatannya. Namun, kalau pedang ini diperbaiki dengan baik, diasah dan dipakai dengan tepat maka bisa saja pedang ini dipakai untuk membelah sebuah batu sekalipun.

Jangan pernah berpikir kalau satu orang satu kapasitas otak. Satu orang satu kelebihan IQ. Yang ada adalah satu orang satu kemauan. Satu orang satu kesungguhan dan satu orang satu keuletan. Ingin mempunyai otak yang bisa bekerja luar biasa seperti Conan Edogawa maka ya harus mau berlatih. Asah otak kita dengan terbiasa berpikir, bernalar dan menghafal. Biasakan otak kita untuk mengolah informasi-informasi baru, data-data baru.

Dan agar gerigi mesin otak kita bisa berputar lebih cepat, ada beberapa cara yang bisa kita tempuh. Seperti yang disampaikan Syekh Zarnuji dalam kitab Ta’limul Muta’allim; Diantaranya adalah dengan bersering mengonsumsi madu dan memperbanyak nderes Al-Qur’an. Hal ini sudah dibuktikan oleh para ulama’ salaf.... dan kita sudah melihat sendiri se-luar biasa apa intelegency para ulama’ terdahulu ..... yang bisa hafal ribuan hadits, bahkan ada yang hafalannya mencapai juta’an. Yang bisa menghafal apapun yang pernah dibaca sehingga semua bukunya dibakar karena memang sudah tidak dibutuhkan lagi.

Mau?

Comments