FOKKUS New


Oleh: Aya Shofiya
(Laporan kegiatan pondok 2015)

Di pondok putra sudah ada kepengurusan FOKKUS yang baru, menggantikan kang-kang kepengurusan yang lama. Maka di pondok putripun sama. FOKKUS banat sudah mempunyai struktur kepengurusan baru yang diisi oleh mbak-mbak dari berbagai kelas menggantikan periode kepengurusan lama yang sempat kosong.
Harapan semuanya tentu ingin dengan regenerasi ini kedepannya FOKKUS PP. Adnan Al-Charish bisa lebih hidup dan semarak. Mengangkat kebesaran nama serta mutu atau kualitas pondok tercinta kita ini.
Memang kalau boleh jujur, tantangan di pondok putri terasa lebih sulit dibanding di putra. Ada banyak hal yang bisa dibuat alasan dan hal inilah yang menjadi pekerjaan rumah bagi mbak-mbak kepengurusan baru. Langkah pertama, musyawaroh putri dan segala macam hiasannya kembali disusun ulang. Ditata serapi mungkin. Peserta syawir diambil 5 anak untuk setiap kelas mulai dari kelas 6 ibtida’ sampai 3 aliyah. Untuk santriyat yang lain tetap diperbolehkan ikut, malah sangat dianjurkan hanya saja tidak ditekan dengan sebuah keharusan.
Kemudian ...
Untuk masalah keaktifan musyawaroh pengurus membuat sebuah terobosan yang bisa dibilang baru. Yakni, sebelum musyawaroh semua kelas sudah diberi lembaran yang berisi maqro’ yang akan dibaca nantinya plus ruang untuk menuliskan as’ilah yang mungkin saja akan muncul. Dengan begini diharapkan para peserta bisa lebih fokus mempelajari dan mengumpulkan bahan untuk musyawaroh nantinya. Selain itu diharapkan pula ada perhatian lebih dari para peserta. Maklum saja, di sini masih ada banyak anak yang kepalanya langsung pening ketika dia membuka kitab kuning.  Mungkin mata mereka terasa berputar-putar saat dipakai untuk melihat tulisan kitab yang seperti mie keriting itu. Mata orang jawa.
Kegiatan musyawaroh tetap dilaksanakan pada hari Rabo saat jam  takror. Tempatnya di asrama baru lantai dua. Membuat halaqoh besar dengan didampingi bapak-bapak mustahiq terutama mustahiq kelas putri. Sudah berjalan 7 kali syawir dan bersyukur bisa berjalan dengan semarak. Tepuk tangan yang meriah terutama untuk saya eh untuk mbak-mbak FOKKUS BANAT.
Plok plok plok plok.....

Semua aktif ikut angkat bicara. Untuk malasah kuatnya dalil saya rasa bukan masalah untuk sementara ini. Yang kelas aliyah memakai dalil naqli sedang yang tsanawy hanya aqli. No problem. Yang penting sudah ada ikhtiyar mencari jawaban. Itu yang paling penting.
Bagaimana selanjutnya? Ya berjalan terus sambil selalu berpikir terobosan apalagi yang akan dipakai? Sistem musyawaroh dengan dipandu moderator. Konsep ini yang akan dijalankan untuk musyawaroh mulai besok. Harapannya tentu agar majlis semakin semarak. Moderator memandu jalannya diskusi. Mengarahkan peserta fokus membahas satu masalah. Membenturkan satu jawaban dengan jawaban yang lain. Mempersilahkan peserta untuk menguatkan argumennya sekaligus menyerang argumen peserta yang lain sampai nanti didapatkan pendapat yang dirasakan paling kuat yang disepakati oleh mayoritas musyawirin dan disahkan oleh perumus.
Saya berharap diantara peserta ada yang memakai dalil naqli dari kitab mu’tabaroh. Tidak harus yang tebal-tebal. Dari kitab kecilpun tidak masalah seperti safinatun naja atau sulam taufiq. Terkadang di kitab besar tidak ada malah di kitab kecil ada lo. Apakah dalilnya sudah kuat? Tentu sudah sebab kitab-kitab itu telah diakui oleh semua ulama’ tanpa melihat tebal tipisnya. Semua bisa dipakai sebagai rujukan.
Persaingan antar kelas. Buktikan kalau kelas andalah yang paling hebat. Yang Ibtida’ jangan kalah dari yang tsanawy. Yang tsanawy jangan mau kalah dari mbak-mbak aliyah. Dan yang aliyah jangan sampai dikalahkan adik-adiknya. Saling menjatuhkan itu sudah wajar dalam majlis seperti ini. Malah harus ada yang begitu. Perang takbir naqli-aqli.
Ayo semangat. Jarang-jarang lo ada pondok putri yang punya majlis seperti ini. Apalagi yang semarak seperti di alcha kita.... Wahhhh.... Pokok sip. Jadi tidak harus ke Langitan untuk jadi pintar. Tidak harus ke Ploso untuk jadi alim. Tidak harus ke Lirboyo untuk jadi musyawir yang hebat. Tidak harus pindah pondok dulu agar menjadi maju.
Pokok di alcha saja....... Percayalah.........

Oke.!

Comments