Calon istri yang alim kitab atau hafidz quran




Nasihat KH. Maimun Zubair:
Rahasia Mencari Istri Sholihah.
-------------------------------------------------
"Golek bojo kui nek iso seng ngerti ngaji kitab,ojo seng apal alqur.an didisekke"
(baca keterangan dibawah dg lengkap agar tdk salah faham)

Perempuan yg pernah ngaji kitab, itu tau unggah ungguh kepada suami carane ngormati bojone piye. Dan tidak semua orang hafal alquran (hafidhoh) itu solekhah bahkan sebaliknya. na'udzubillah..

ada cerita seorang santri sowan mbah yai, dan dia pengen pamitan boyong untuk menikah . dia di tangkleti yai :
"Calon bojomu apal qur.an po ngaji kitab?"
Dia jawab: "ngapalaken qur'an yai"
Mbah yai : "nggolek.o seng ngaji kitab!." (dengan nada tegas)
Langsung santri tersebut nggolek seng ngaji kitab..

Dawuh Mbah Maimoen
"Alamat ilmu iku entek nek wong seng apal quran mek gawe sima'an karo deresan thok".
-------------------------

Menanggapi hal itu, sebenarnya terdapat kronologinya, ada sebagian santri salah satu pondok di jawa yg sowan kepada kyai-nya saat akan menikah. Kemudian sang kyai menanyakan hal seperti dalam dialog itu, kemudian ada teman dari santri itu menulis kejadian itu. Dan diakhir paragraf teman santri itu mengutip dawuhnya mbah maimun, jadi seakan² bila dibaca sepintas adalah yai yang dimaksud dari atas adalah Mbah Maimoen, padahal bukan.
Akan tetapi, Syaikhuna Maimoen Dawuh dan saya terjemahkan dengan bahasa indonesia dan dengan bahasa saya adalah:
Termasuk tanda dari akhir zaman adalah banyaknya orang yang menghafal Al-Qur'an. Ini diisyaratkan dengan kata Tsumma (ﺛﻢ ) yg berarti kemudian. Kata ﺛﻢ dalam ilmu nahwu mempunyai faidah: ﻟﻠﺘﺮﺗﻴﺐ ﻭﺍﻟﺘﺮﺍﺧﻲ tartib dan tarokhi (ada waktu senjang yg lumayan lama).
ﺛﻢ ﺃﻭﺭﺛﻨﺎ ﺍﻟﻜﺘﺎﺏ ﺍﻟﺬﻳﻦ ﺍﺻﻄﻔﻴﻨﺎ ﻣﻦ ﻋﺒﺎﺩﻧﺎ.
"Kemudian Kami Waristkan Kitab ini kepada orang² yg Kami Pilih dari hamba² Kami."

Akan tetapi sebagian dari orang yg menghafal itu ada yang dlolim kepada diri sendiri, sehingga Al-Quran bukan dijadikan sebagai imam, tetapi hanya sebagai bacaan dan bahan sima'an saja, sedangkan Kita diajarkan untuk menjadikan Al-Qur'an sebagai Imam dan petunjuk. Seperti dalam bacaan berikut:
ﺭﺿﻴﺖ ﺑﺎﻟﻠﻪ ﺭﺑﺎ ﻭﺑﺎﻹﺳﻼﻡ ﺩﻳﻨﺎ ﻭﺑﻤﺤﻤﺪ ﻧﺒﻴﺎ ﻭﺭﺳﻮﻻ ﻭﺑﺎﻟﻘﺮﺁﻥ ﺇﻣﺎﻣﺎ ﻭﺩﻟﻴﻼ .
Walaupun dlolim, tetapi tidak boleh diejek, karena mereka pasti hamba pilihan ( ﺍﻟﺬﻳﻦ ﺍﺻﻄﻔﻴﻨﺎ ﻣﻦ ﻋﺒﺎﺩﻧﺎ ), sehingga Alloh akan memasukkan surga orang² yg mewarisi kitab Al-Qur'an baik itu golongan:
ﻓﻤﻨﻬﻢ ﻇﺎﻟﻢ ﻟﻨﻔﺴﻪ
ﻭﻣﻨﻬﻢ ﻣﻘﺘﺼﺪ
ﻭﻣﻨﻬﻢ ﺳﺎﺑﻖ ﺑﺎﻟﺨﻴﺮﺍﺕ ﺑﺈﺫﻥ ﺍﻟﻠﻪ
- Ada yang menganiaya diri mereka sendiri
- Diantara mereka ada yang pertengahan
- Diantara mereka ada (pula) yang lebih dahulu berbuat kebaikan dengan izin Allah.
Bisa mewarisi kitab merupakan fadl dari ALLAH:
ﺫﻟﻚ ﻫﻮ ﺍﻟﻔﻀﻞ ﺍﻟﻜﺒﻴﺮ .
Dan bagaimana pun golongan itu, dijamin ALLAH Masuk surga
ﺟﻨﺔ ﻋﺪﻥ ﻳﺪﺧﻠﻮﻧﻬﺎ .
--------------------------

Untuk yang mengatakan bahwa Yai mengatakan: kowe golek bojo pinter kitab iku luweh apek katimbang sing apal qur'an.
Yang dimaksud adalah wanita yang hanya hafal Al-Qur'an tanpa tahu hukum agama
----------------------------

Ada juga sebagian yang diwejangi seperti itu, karena beratnya menjaga Hapalan itu, dan santri yang akan menikah itu kurang mampu secara ekonomi, sehingga dikhawatirkan akan lupa dengan hapalannya karena membantu mencari nafkah sang suami.

(Saya diceritani sebagian guru)
Beliau juga mengatakan: Mencari Ilmu agama itu fardlu ain, sedangkan menghafal Al-Qur'an itu fardlu kifayah.
Fardlu ain dengan dasar:
ﻃﻠﺐ ﺍﻟﻌﻠﻢ ﻓﺮﻳﻀﺔ ﻋﻠﻰ ﻛﻞ ﻣﺴﻠﻢ .
Sedangkan fardlu kifayah karena diantara sahabat yang banyak, hanya 6 yang hafal al-qur'an secara menyeluruh.

والله اعلم باصواب.

Semoga bermanfa'at.

ياتريم واهلها :

Comments