Piala untuk Ummi dan Abah

Piala untuk Ummi dan Abah Ulfa Ulul Haslinda (Siswa SMP. Plus Maulana Malik Ibrahim Bojonegoro) Ulfa Hidayati bangun sebelum adzan subuh berkumandang. Ia selalu menjadi yang pertama terjaga di kamar asrama yang dihuni dua belas santri putri. Dengan gerakan cepat namun tenang agar tidak mengganggu teman-temannya, Ulfa mengambil wudhu dan kemudian duduk di sudut kamar, membuka mushaf Al-Quran dan mulai membaca dalam cahaya redup lampu meja. Pagi itu, seperti pagi-pagi sebelumnya, pikiran Ulfa dipenuhi bayangan kedua orangtuanya. Abah yang bekerja sebagai buruh tani dan Ummi yang menjahit baju untuk tetangga desa. Mereka telah mengorbankan banyak hal agar Ulfa bisa belajar di Pesantren Darul Hikmah, salah satu pesantren terbaik di kabupaten mereka. "Aku harus membuat mereka bangga," bisik Ulfa pada dirinya sendiri saat menutup mushaf setelah membaca satu juz. "Harus." *** "Eh, lihat! Ada pengumuman lomba baru!" seru Nabila, sahabat Ulfa, sam...