Posts

Showing posts from June, 2025

Anugerah yang Tersembunyi

Image
Anugerah yang Tersembunyi Khalila Alkyra Zaahid (Siswa SMP. Plus Maulana Malik Ibrahim Bojonegoro)   Di sebuah desa kecil di kaki bukit, berdiri megah Istana Kasunyatan yang menjulang tinggi dengan menara-menara emasnya. Di desa yang sama, hiduplah sepasang suami istri bernama Pak Karno dan Bu Tuti. Mereka tinggal di rumah sederhana dari kayu, tak jauh dari pasar desa. Sudah lima belas tahun menikah, namun mereka belum dikaruniai anak. Bu Tuti sering iri melihat tetangganya yang memiliki anak-anak yang berlarian di halaman. Pak Karno selalu berusaha menghibur istrinya, meski ia sendiri juga merasa sedih. Suatu malam berhujan, mereka mendengar tangisan bayi dari depan rumah. Saat membuka pintu, mereka menemukan seorang bayi perempuan terbungkus kain sutra halus dengan bordiran benang emas. Di sampingnya ada sebuah kalung dengan liontin berbentuk bulan sabit. "Mungkin ini jawaban doa kita," kata Pak Karno sambil menggendong bayi itu. Mereka memutuskan untuk mengad...

Geger di Pondok Putri

Image
  Geger di Pondok Putri Adzan subuh belum berkumandang ketika Ustadzah Khodijah sudah berlari-lari kecil menuju kamar Nyai Hj. Siti Aisyah. Wajahnya pucat, napasnya tersengal-sengal. Di tangannya tergenggam sehelai kertas yang gemetar. "Nyai! Nyai!" panggilnya sambil mengetuk pintu dengan tidak sabaran. "Loh, kenapa Ustadzah Khodijah? Masih subuh begini..." Nyai Aisyah membuka pintu dengan wajah masih mengantuk. "Nyai, Siti Nur Halimah hilang!" Mata Nyai Aisyah langsung terbuka lebar. "Hilang? Maksudnya gimana?" "Dari kemarin sore dia tidak kelihatan. Tadi malam saya pikir dia tidur di kamar temannya. Tapi pagi ini saya cek semua kamar, dia tidak ada. Tempat tidurnya juga tidak dipakai. Dan... ini, Nyai." Ustadzah Khodijah menyodorkan sehelai kertas. Nyai Aisyah membaca dengan cepat. Kertas itu berisi tulisan tangan: "Tolong jangan cari saya. Saya baik-baik saja. Maafkan saya." "Ya Allah..." Nyai Aisyah langs...

Surat Rahasia di Pesantren Al-Hidayah

Image
Surat Rahasia di Pesantren Al-Hidayah Senja itu, langit di atas Pesantren Al-Hidayah terlihat kemerahan seperti wajah Khadijah yang tengah membaca surat misterius di tangannya. Santri kelas 3 Aliyah itu baru saja selesai mengaji Al-Qur'an di masjid ketika menemukan amplop putih tanpa nama pengirim terselip di antara kitab Riyadhus Shalihinnya. "Bismillah..." bisiknya pelan sambil memastikan tidak ada yang melihat. Dengan tangan gemetar, ia membuka surat itu. Kepada ukhti yang mulia, Assalamu'alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh. Semoga surat ini sampai dengan selamat. Aku tahu ini melanggar aturan pesantren, tapi ada hal penting yang harus kusampaikan. Aku sudah lama memperhatikanmu dari kejauhan. Cara kamu mengaji, cara kamu membantu santri junior, semuanya membuatku kagum. Aku ingin berkenalan denganmu dengan cara yang halal. Jika ukhti berkenan, mohon balas surat ini dan letakkan di tempat yang sama. Aku akan menunggu. Wassalamu'alaikum Seorang santri y...

Piring yang Hilang

Image
  Piring yang Hilang Suara adzan maghrib dari masjid Pondok Pesantren Putri Baitul Hikmah baru saja usai berkumandang ketika para santri mulai bergegas menuju ruang makan. Aroma nasi gudeg dan sayur lodeh yang harum menyeruak dari dapur membuat perut-perut kosong semakin berbunyi nyaring. Namun, seperti hari-hari sebelumnya, pemandangan yang menyambut di ruang makan tidaklah menyenangkan. Puluhan santri mengular panjang di depan meja prasmanan, sementara beberapa gadis di ujung barisan hanya bisa gigit jari—makanan sudah habis sebelum giliran mereka tiba. "Astafirullah, lagi-lagi makanannya kurang," keluh Sari, santri kelas dua aliyah yang sudah ketiga kalinya dalam minggu ini tidak kebagian lauk. "Iya nih, padahal mbak dapur bilang udah ngitung piring sesuai jumlah santri," sahut Dewi, sahabat karibnya yang nasibnya tak jauh berbeda. Zahra, santri senior yang menjadi ketua asrama, menghampiri kerumunan santri yang kecewa. Gadis berusia delapan belas tahun itu ...

Fitnah di Balik Selendang Putih

Image
Fitnah di Balik Selendang Putih Maghrib telah berkumandang ketika jeritan memilukan kembali menggema di koridor pesantren putri Al-Hikmah. Siti Maryam berlari menuju asal suara, jantungnya berdegup kencang. Sudah lima hari berturut-turut, santri putri mengalami kesurupan yang aneh dan mengerikan. Kali ini giliran Khadijah, santri kelas dua yang biasanya pendiam dan shalihah. Gadis itu tergeletak di lantai mushalla, tubuhnya kejang-kejang seperti ikan yang tersengat listrik. Matanya memutih, mulutnya berbusa, dan dari tenggorokannya keluar suara serak yang tidak seperti manusia. "Dia... dia yang menyebabkan semua ini!" teriak Khadijah dengan suara yang bukan suaranya, jari telunjuknya menunjuk ke arah Maryam yang baru saja tiba. "Dialah yang membawa setan ke pesantren ini!" Bu Nyai Hajjah Fatimah dan beberapa ustadzah segera membaca ayat-ayat suci untuk menenangkan Khadijah. Setelah hampir setengah jam, gadis itu akhirnya pingsan dan dibawa ke ruang kesehatan. M...

Misteri Coretan di Jemuran

Image
  Misteri Coretan di Jemuran Dzuhur itu matahari bersinar terik di atas pesantren Al-Barakah. Suara gemerisik daun akasia yang rindang berpadu dengan lantunan murotal dari mushalla pusat. Namun ketenangan sore itu tiba-tiba pecah oleh jeritan histeris dari arah jemuran putri. "Astaghfirullahal 'adzim! Ya Allah, siapa yang berbuat ini?!" Suara melengking itu milik Salsabila, santri putri semester lima yang dikenal sebagai ketua kamar asrama Ar-Rahman. Puluhan santri putri berlarian menuju jemuran, dikejutkan oleh teriakan yang memecah keheningan. Pemandangan yang menyambut mereka sungguh mencengangkan. Seluruh pakaian yang tergantung di jemuran—mulai dari kerudung putih, baju kurung, rok panjang, hingga mukena—semuanya ternoda coretan hitam menggunakan spidol permanen. Coretan-coretan itu tidak membentuk pola tertentu, seolah dibuat asal-asalan namun dengan sengaja merusak. "Subhanallah... siapa yang tega melakukan ini?" bisik Mariam, santri putri berkerudu...

Misteri Pakaian Hilang di Pesantren Al-Barokah

Image
  Misteri Pakaian Hilang di Pesantren Al-Barokah Fajar mulai menyingsing di ufuk timur ketika suara adzan subuh mengalun dari menara masjid Pesantren Al-Barokah. Zahra Amalia, santri kelas 3 Aliyah, bergegas mengambil mukena dari almarinya. Namun, tangannya hanya menemui kekosongan di tempat biasa mukena putih kesayangannya tergantung. "Subhanallah... ke mana mukena putihku?" gumamnya sambil menggeledah seluruh isi almari. Mukena itu bukan sembarang mukena—hadiah dari almarhum neneknya yang penuh berkah. Dengan terpaksa, Zahra mengambil mukena cadangan dan bergegas menuju masjid. Di sana, ia mendapati beberapa santri lain terlihat gelisah. "Zahra, kamu lihat kerudung seragam baruku tidak?" tanya Siti Aisyah, teman sekamarnya. "Kemarin masih ada, sekarang hilang." "Mukena putihku juga hilang, Ais," sahut Zahra. Matanya yang tajam mulai mengamati ekspresi santri-santri lain. Ada yang berbisik-bisik, ada yang terlihat was-was. Setelah shalat s...